Menurunnya minat baca anak, kader muda PKB Muchammad Solichul Umam mengapresiasi Bupati Sidoarjo Syaiful Ilah yang menginisiasi untuk menyelenggarakan Gerakan Nasional Membaca Buku (Gernas Baku) (5/5/2018). Acara yang digelar di kawasan Perumahan Kahuripan Nirwana Village merupakan langkah meningkatkan literasi sejak dini.
Hadir dalam acara yang diikuti 20 ribu orang, terdiri dari anak PAUD dan orang tua serta guru pendamping. Cak Umam, sapaan akrabnya, membaur bersama masyarakat Sidoarjo. Ia menyaksikan antusias peserta yang hadir yang terlihat bersemangat ketika membaca buku bersama.
Ketika ia ditanya, bagaimana pendapatnya pada Gernas Baku Sidoarjo. Ia menyatakan bahwa, budaya literasi saat ini sedang merosot. Terbukti banyak orang ketika menerima informasi yang sensitif, seperti menyinggung agama dan politik. Oleh karenanya, membaca buku dapat menjadi bagian integral solusi dan menangkal radikalisme.
“Pertama, saya mengapresiasi langkah Bapak Bupati. Kedua, saya mendukung Gernas Baku, karena anak zaman sekarang lebih tertarik pada gadget dari pada buku. Sebenarnya gadget tidak bersalah apa-apa, tetapi tanpa diimbangi wawasan akan membahayakan. Maka setelah Gernas Baku ini, saya berkomitmen meningkatkan budaya literasi masyarakat Sidoarjo sebagai wujud pengamalan Pembukaan UUD 1945,” jelas Caleg PKB dapil Sidoarjo ini kepada Suara Akurat.
Acara Gernas Baku Sidoarjo yang dihadiri pula oleh Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Bidang PAUD dan Dikmas, mendapat penghargaan dari Museum Rekor Republik Indonesia (MURI). Manajer MURI Ariani Siregar menjelaskan bahwa Kabupaten Sidoarjo telah mencatatkan 21 kegiatannya di MURI. Dimulai sejak tahun 2004 dengan membuat selendang bordir terpanjang.
Kali ini MURI datang lagi ke Kabupaten Sidoarjo dengan mencatatkan kegiatan Gernas Baku dengan peserta terbanyak lebih dari 20 ribu. “Pemecahan rekor hari ini urutan ke 8.451,” ujarnya. (Muv)