Surabaya– Goncang-gancing Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertanahan di Jawa Timur tak kunjung Selesai. Dalam Hal Keponakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Lia Istifhama Ketum Perempuan tani Jawa timur rencanakan bentuk pejuang tani dari unsur perempuan.
Hal itu di sampaikannya Usai bertemu dengan Sri Setyo Pertiwi yang saat ini telah berkiprah di Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perempuan Tani, Sayap dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Surabaya.
“Kami disini bertemu sebagai sama-sama aktivis dan ini sedang mempersiapkan pelantikan Perempuan Tani Jawa Timur,” tutur Lia
Calon Walikota dari Partai PDI tersebut juga mengatakan, Kisruh Agraria di Jawa timur dalam kurun waktu 10 tahun ini belum menemui titik terang yang mengakibatkan konflik tersebut tak kunjung ter urai apalagi terselesaikan.
“Tercatat, telah terjadi 35 perkara konflik agraria sepanjang tahun 2018, yang itu justru terjadi karena rekonsentrasi konflik agraria terdahulu yang hingga kini belum terselesaikan, Yaa sebagai sesama Aktivis tani kita akan selesaikan bersama, bersama petani dan pemprov tentunya,” tegasnya.
Selain itu, Perempuan Berdarah NU tersebut menganggap RUU Pertanahan kali ini perlu pembahasan dan pengkajian lebih dalam lagi. Ia berharap pihaknya bersama Pemprov Jatim dapat mengembalikan dan menyelesaikan permasalahan Agraria di Jawa timur yang kini di Rating pertama di Indonesia.
Seperti kita ketahui bersama, Sri Setyo Pertiwi Merupakan Kandidat Calon Walikota Surabaya dari Partai PDI P. Ia merupakan Istri dari Bambang Haryo yang tengah di Gadang Maju di Kursi Bupati Sidoarjo tahun 2020. Di Tingkat Pengurus Perempuan Tani Jawa Timur di Pimpin oleh Lia Istifhama sebagai Ketua Umum dan Asrillia Pratiwi sebagai Sekertaris Umum.(*)