(Suaraakurat.net) Jawa Timur – Selama musim Lebaran, konsumsi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoline di Jatim meningkat. Jenis gasoline ini meliputi premium, pertamax, pertamax turbo dan pertalite.
Area Manager Communication and Relation PT Pertamina Region V Jatim, Bali dan Nusa Tenggara, Heppy Wulansari menyebutkan, total gasoline mengalami kenaikan sekitar 24 persen di atas konsumsi normal.
Terhitung selama masa Lebaran dari H-7 sampai H+7. Untuk kondisi normal, konsumsi gasoline berkisar 12.032 kiloliter/hari. “Pada masa lebaran naik menjadi rata-rata 14.942 kiloliter/hari,” ujar Heppy, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/7).
Ia menjelaskan, secara presentase peningkatan tertinggi terjadi untuk produk Pertamax yaitu 42 persen di atas normal. Disusul pertamax turbo sebesar 34 persen dan Pertalite 27 persen. Premium hanya mengalami kenaikan sebesar 6 persen.
Untuk produk gasoil (solar, pertamina dex dan dexlite) secara umum mengalami penurunan hingga 34 persen. Untuk konsumsi normal 5.105 kilokiter/hari, namun pada masa lebaran menjadi 3.310 kiloliter perhari.
“Penurunan ini dipengaruhi secara signifikan oleh konsumsi solar yang turun sebesar 35 persen,” kata dia.
Meski demikian, untuk pertamina dex dan dexlite mengalami peningkatan konsumsi masing-masinh sebesar 26 persen dan 24 persen di atas normal, namun secara volume masih jauh di bawah solar. “Penurunan solar terkait dengan larangan beroperasi kendaraan berat menjelang dan pasca Lebaran,” ujarnya.
Sementara konsumsi LPG 3 kg mengalami peningkatan sebesar 16 persen seiring dengan penambahan penyaluran yang diberikan pada saat menjelang lebaran dan menjelang lebaran ketupat. Secara volume besarannya mencapai 105.635 metrik ton. Untuk LPG non subsidi mengalami peningkatan 6 persen dari konsumsi normal. Secara volume sekitar 6.500 metrik ton.
Adapun stok BBM dan LPG di wilayah Jatim dalam kondisi aman. “Pada minggu ini kami prediksi konsumsi sudah kembali normal,” ujarnya.(sbm:merdeka/fahmi/rus/sa)