Dalam momentum Hari Pahlawan 10 November 2017, Amin Ashari, Ketua Garda Bangsa Surabaya mengajak masyarakat menjadi pahlawan milenial. Menurut Amin Ashari, jika pada masa penjajahan dulu, yang dinamakan pahlawan adalah mereka yang ikut menyingsingkan lengan baju, mengangkat senjata dan melawan penjajah, maka kepahlawanan pada hari ini harus dimaknai lebih konstekstual lagi.
Bagi Amin, pahlawan konteks hari ini tidak harus berperang. Pahlawan milenial adalah siapa saja, terutama anak muda yang berani mengambil langkah dan peran untuk kemajuan dan cita-cita bangsa Indonesia. Seperti melawan informasi hoax dan membendung radikalisme.
“Seperti kita ketahui, era media sosial saat ini sedang dalam kubangan informasi hoax dan radikalisme. Sebagai bagian dari bangsa, kita harus membendung dan menghadangnya. Jangan malah ikut arus. Kita harus jadi pahlawan milenial, anti hoax dan radikalisme.” Tutur Amin, saat ditemui di kantornya (10/11/2017).
Amin juga menghimbau anak-anak muda untuk membudayakan saring sebelum sharing. Mengingat hari ini banyak sekali orang-orang memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan paham-paham radikal.
“Mulai sekarang, saat kita mendapatklan informasi tertentu, jangan mudah tertipu dan secara mentah-mentah menyebarkan informasi tersebut pada yang lain. Harus kita saring dulu, baru sharing.” Imbuhnya [AM].